Minggu, 13 November 2016

ANALISA PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENYEWAAN KAMAR HOTEL DENGAN BERBASIS APPLIKASI

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
PENYEWAAN KAMAR HOTEL PADA
HOTEL AKSI BERBASIS APPLICATION DESKTOP

Pendahuluan

Kemajuan teknologi pada saat ini begitu sangat pesat apalagi dengan adanya smartphone cangih-cangih yang makin banyak orang gunakan, nah disini dalam perancangan system informasi peyewaan kamar hotel dengan berbasis applikasi ini saja sudah terbukti , kemajuan teknologi nya sudah berkembang sangat pesat lihat saja untuk memesan hotel saja pakai applikasi yang mermpudah untuk memesan kamar hotel .
Metode penelitian

Dalam penelitian ini , kita bisa menyediakan penyimpanan yang lebih baik dan aman bagi sistem dan juga bisa mempermudah pekerjaan para karayawan karayawan yang bekerja pada hotel tersebut , dalam menagani para tamu yang akan menyewa kamar hotel tersebut. Dengan adanya applikasi ini bisa dalam pencatatan dan perhitungan bisa lebih akurat dan tidak ada kesalahan nya pada tamu yang akan chek-in dan check-out .

Pembahasan

Dalam pembahasan kali ini analisis dan perencanaan sistem informasi penyewaan kamar hotel aksi berbasis application , disini kita akan mempermudah dalam penyewaan kamar hotel dengan menggunakan applikasi ini yang telah disediakan oleh pihak hotel, dan kita tidak perlu repot-repot lagi untuk datang booking kamar hotel karena sudah ada applikasi ini. Sistem yang ada pada Hotel khususnya Hotel Aksi yang melakukan sistem sewa kamar, check-in, check-out dan ditambah fasilitas-fasilitas tambahan lainnya misalnya laundry dan lain sebagainya. jika saja ini masih menggunakan secara manual dalam penyewaan kamar hotel akan bisa memperlambat proses nya dan tidak efektif seperti menggunakan bebasis applikasi ini.
Kesimpulan

Pada intinya ,dengan adanya sistem yang telah di komputerisasi dan menggunakan berbasis applikasi ini untuk mengurangi kesalah kesalahan data semua yang sudah di input, pengolahan data pada applikasi ini yang terjamin kebenarannya  karena adanya pengontrolann  yang lebih baik dan data yang masuk telah diperiksa terlebih dahulu kebenarannya, jadi langkah ini yang sangat tepat hotel ini menggunakan sistem ini , mempermudah proses kinerja suatu sistem.


Daftar Pustaka
[Abdul 2003] Abdul, Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen. Pustaka Binanam Pressindo, Jakarta, 2003.
[Al Haryono Jusuf 2002] Jusuf, Al Haryono, Analisa dan Perancangan Sistem Informasi dengan Metodologi Berorientasi Obyek, Informatika, Bandung, 2002.
[Chr. Jimmy L. Gaol 2001] Jimmy, L.Goal, Chr, Sistem Informasi Manajemen, Bandung, 2008.
[Greg 2001] Greg, Komputer Basis Data, Informatika, Bandung, 2001.
[James Rumbaugh 1999] Rumbaugh, James, Object-oriented Modeling and Design, Yogyakarta, 1999.
[Jefferey 2004] Whitten, Jefferey, Metode Design dan Analisis Sistem, Edisi 6, Andi, Yogyakarta, 2004.
[Jogiyanto 2003] Jogiyanto, Analisa dan Design Sistem Informasi, Andi, Yogyakarta, 2003.
[Mulyadi 1997] Mulyadi, Sistem Akuntansi YKPN, Yogyakarta, 1997.
[Munawar 2005] Munawar, Permodelan Sistem dengan UML, Jakarta: Graha Ilmu, 2005.
[Tata Sutabri 2004] Sutabri, Tata, Konsep Dasar Sistem Informasi, Jakarta: Graha Ilmu, 2004.


Sabtu, 05 November 2016

REVIEW BUKU MANAJEMEN PROYEK, KONSEP DAN IMPLEMENTASI

MANAJEMEN PROYEK, KONSEP DAN IMPLEMENTASI

Buku mempelajari ilmu manajemen atau ilmu bisnis dapat memahami konsep – konsep dasar yang terdapat pada Manajemen Proyek serta mengetahui metedologi dan Implementasi Manajemen Proyek.
Dan yang akan saya Review disini adalah 3 bab dari 14 bab yang terdapat dalam buku Manajemen Risiko dan Implementasi ini.

BAB 2 ( Siklus Hidup Proyek )
Seperti judul bab nya, penulis memasukkan beberapa riset, siklus dan tahapan – tahapan yang sesuai dengan judul bab (Siklus Hidup Proyek).  Beberapa siklus yg terdapat dalam bab ini, yaitu :
1. Riset dan pengembangan (R &D)
2. Pengenalan ke Pasar
3. Tumbuh
4. Matang
5. Penurunan
6. Mati

kita juga bisa mempelajari bagaimana cara menangani pasar untuk produk yang kita keluarkan.
Setiap proyek biasanya a kan melewati tahap-tahap yang mempunyai pola tertentu. Pola itu yang dinama kan siklus hidup proyek. Tahap-tahap itu dianalogikan dengan apa yang terjadi dalam siklus perkembangan produk. Secara garis besar tahap-tahap proyek bisa dibagi menjadi:

1. Tahap Konsepsi
2. Tahap Perencanaan
3. Tahap Eksekusi
4. Tahap Operasi

Kemudian akan mulai menurun
ketika proyek memasuki tahap akhir di mana hasil akan diserahkan kepada user.

Konsepsi, pada buku ini Konsepsi ini terbagi menjadi 2 yaitu Inisiasi Proyek dan Kelayakan.

-          Yang dimaksud Inisiasi Proyek adalah Proyek dimulai dengan di temukannya suatu masalah, kesempatan atau kebutuhan oleh user. D
-          Sedangkan yang dimaksud Kelayakan Proyek adalah proses inves tigasi terhadap masalah dan mengembangkan solusi secara lebih detail 

Dalam menjalani sebuah Proyek kita tidak melupakan pembuatan Proposal untuk memenej dana dan waktu. Sesuatu yang harus diperhatikan dalam pembuatan proposal yaitu :
  • 1.      Surat Pengantar
  • 2.      Ringkas Eksekutif
  • 3.      Bagian Teknis
  • 4.      Manfaat / keuntungan yang akan diperoleh
  • 5.      Jadwal
  • 6.      Bagian keuangan
  • 7.      Bagian legal
  • 8.      Kualifikasi manajemen


BAB 3 ( Organisasi Proyek )

Dalam bab ini kita akan membahas bagaimana mengorganisas ikan proyek. Pertama kita lihat adanya tiga bentuk umum organisasi untuk mengelola proyek dan bagaimana organisasi ini melekat pada organisasi induk. Kemudian kita bicarakan kelebihan-kelebihan apa yang dipunyai serta kekurangan apa yang ada pada masing-masing bentuk organisasi tersebut, bagaimana hila terjadi k ombinasi antar berbagai bentuk tersebut.

Bab ini membahas tentang organisasi suatu perusahaan , mulai dari struktur organisasi di dalam sebuah perusahaan / tim, kewalahan sebuah struktur dan sebagainya. Dibawah ini adalah dasar penyusunan struktur organisasi, yaitu :

  •       Berdasar produk
  •       Berdasar lokasi
  •       Berdasar proses
  •       Berdasar pelanggan
  •       Berdasarkan Fungsi

Ada beberapa sub bab yang akan menbahas secara rinci mengenai organisasi proyek, yaitu :
  •          Proyek sebagai bagian dari organisasi fungsional
  •         Organisasi proyek murni        
  •         Organisasi matriks
  •         Memilih bentuk organisasi proyek

Kriteria-kriteria lain sebagai pertimbangan pemilihan bentuk organisasi adalah ketidakpastian, keunikan, pentingnya faktor biaya dan waktu. Suatu proyek yang mempunyai kepastian tinggi dan sedikit risiko, sedangkan  faktor biaya dan waktu bukan masalah penting lebih sesuai dikelola oleh task force. Sedangkan untuk  proyek yang berisiko tinggi dan penuh ketidak pastian, biaya dan waktu merupakan hal yang kritis, lebih cocok digunakan organisasi matriks atau organisasi proyek murni. 
Kadang-kadang organisasi matriks tidak bisa diterapkan untuk perusahaan berukuran kecil karena terbatasnya sumberdaya dan manajer yang mengelola. Sikap manajemen organisasi dalam hal pemberian wewenang dan tanggun g jawab kepada Manajer Proyek  juga mempengaruhi bentuk organisasi mana yang mesti dipilih. Pengalaman perusahaan dalam mengelola proyek juga penting dalam pemilihan bentu kini. Perusahaan dengan sedikit pengalaman sebaiknya tidak memakai bentuk matriks karena cukup sulit pengaturannya.

BAB 4 ( Tim Proyek )

Dalam bab ini akan membahas tim proyek. Yang dimaksud tim proyek adalah semua personil yang tergabung dalam organisasi pengelola proyek. Tim proyek terbagi menjadi dua personil yaitu, personil fungsional dari organisasi induk dan personil yang menjadi inti dari tim.

1.      Manajer Proyek
Manajer proyek berperan untuk mengintegrasikan beberapa kegiatan yang berbeda untuk mencapai tujuan tertentu. Sebagai orang utama dalam manajemen proyek, ia mengintegrasikan apa saja dan siapa saja untuk mencapai performansi yang ditargetkan.

2.      Kompetensi dan Orientasi Manajer Proyek
Kemampuan manajerial dan sekaligus kompetensi teknis serta beberapa kualifikasi yang lain. Bagaimana tingkat pentingnya kemampuan manajerial dan kemampuan teknis sangat bergantung pada jenis proyek. Sedangkanmdalam proyek pengembangan produk, misalnya, perlu manajer proyek dengan kemampuan manajerial yang lebih menonjol karena keterlibatan beberapa area fungsional yang berbeda.


3.      Tim Proyek
Beberapa anggota tim proyek dalam pengelolaan proyek sebagai berikut :
-          Contract Administrator
-          Project Controller
-          Project Accountant
-          Manajer lapangan
-          Quality Assurance Supervisor
Dan ada peran lain diluar tim proyek yaitu Manajer Program, tugas umum dari manajer proyek adalah mengawasi seluruh proyek.

DAFTAR PUSTAKA
Budi Santosa, 2009, Manajemen Proyek : Konsep dan Implementasi, Yogyakarta : Graha Ilmu