Kamis, 05 Oktober 2017

SOFTSKILL ETIKA PROFESI

                                                                     PENDAHULUAN
Profesionalisme (profésionalisme) ialah sifat-sifat (kemampuan, kemahiran, cara pelaksanaan sesuatu dan lain-lain) sebagaimana yang sewajarnya ter­dapat pada atau dilakukan oleh seorang profesional.[1] Profesionalisme berasal daripada profesion yang bermakna berhubungan dengan profesion dan memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya, (KBBI, 1994). Jadi, profesionalisme adalah tingkah laku, kepakaran atau kualiti dari seseorang yang profesional.
Profesi adalah kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris "Profess", yang dalam bahasa Yunani adalah "Επαγγελια", yang bermakna: "Janji untuk memenuhi kewajiban melakukan suatu tugas khusus secara tetap/permanen".

Profesionalisme sangat penting sekali untuk di miliki oleh setiap orang, selain besar sekali manfaatnya bagi pihak yang lain, profesionalisme juga dapat membantu diri kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Profesionalisme bisa disejajarkan dengan isme-isme (baca: paham atau alliran) yang lain. Sedangkan istilah profesional bisa dikonotasikandengan penganut (orangnya) atau berkaitan dengan sifat, sedangkan bidangnya disebut profesi. Dalam bidang apapun kita berkarya, tentu kita harus melakukannya secara profesional. Menjadi seorang profesional bukanlah pekerjaan yang mudah. Untuk mencapainya, diperlukan usaha yang keras karena ukuran profesionalitas seseorang akan dilihat dari dua sisi. Yakni teknis keterampilan atau keahlian yang dimiliki, serta hal-hal yang berhubungan dengan sifat, watak, dan kepribadiannya.


                                                                        STUDI KASUS
Profesionalisme Guru Honorer
Kasus :
sebuah kasus yang dimuat dalam Jawa PosJum’at 19 Februari 2010, yaitu kasus Guru THL SDN Socah Dimassa, Karenamencuri seekor burung di perumahan Pondok Halim II, untungnya nyawa Ismailmasih tertolong, Ismail diancam pasal 363 KUHP dengan hukuman penjara 5 tahun.

Analisa Kasus Dilihat Dari Segi Profesionalitas Guru:
Menjadi seorang guru tidak cukup dengan menguasai materi pelajaran akan tetapi mengayomi murid, menjadi contoh bagi murid serta selalu mendorong murid untuk lebih maju dan lebih baik. Guru profesional selalu mengembangkan dirinya terhadap pengetahuan dan mendalami keahliannya. Guru profesional harus memiliki persyaratan sebagai berikut:
1.Memiliki bakat sebagai guru.
2.Memiliki keahlian sebagai guru.
3. Memiliki keahlian yang baik dan terintegrasi.
4.Memiliki mental yang sehat.
5.Berbadan sehat.
6. Memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas.
7.Guru adalah manusia berjiwa pancasila.
8. Guru adalah seorang warga negara yang baik 
9. Memiliki upaya menjadikan dirinya sebagai panutan dan teladan bagi siswanya.


                                                              LANDASAN TEORI
A. Pengertian Profesi
Profesi adalah pekerjaan, namun tidak semua pekerjaan adalah profesi. Profesi mempunyai karakteristik sendiri yang membedakannya dari pekerjaan lainnya. Daftar karakterstik ini tidak memuat semua karakteristik yang pernah diterapkan pada profesi, juga tidak semua ciri ini berlaku dalam setiap profesi:
1. Keterampilan yang berdasar pada pengetahuan teoretis: Profesional diasumsikan mempunyai pengetahuan teoretis yang ekstensif dan memiliki keterampilan yang berdasar pada pengetahuan tersebut dan bisa diterapkan dalam praktek.
2. Asosiasi profesional: Profesi biasanya memiliki badan yang diorganisasi oleh para anggotanya, yang dimaksudkan untuk meningkatkan status para anggotanya. Organisasi profesi tersebut biasanya memiliki persyaratan khusus untuk menjadi anggotanya.
3. Pendidikan yang ekstensif: Profesi yang prestisius biasanya memerlukan pendidikan yang lama dalam jenjang pendidikan tinggi.
4. Ujian kompetensi: Sebelum memasuki organisasi profesional, biasanya ada persyaratan untuk lulus dari suatu tes yang menguji terutama pengetahuan teoretis.
5. Pelatihan institutional: Selain ujian, juga biasanya dipersyaratkan untuk mengikuti pelatihan istitusional dimana calon profesional mendapatkan pengalaman praktis sebelum menjadi anggota penuh organisasi. Peningkatan keterampilan melalui pengembangan profesional juga dipersyaratkan.
6. Lisensi: Profesi menetapkan syarat pendaftaran dan proses sertifikasi sehingga hanya mereka yang memiliki lisensi bisa dianggap bisa dipercaya.
7. Otonomi kerja: Profesional cenderung mengendalikan kerja dan pengetahuan teoretis mereka agar terhindar adanya intervensi dari luar.
8. Kode etik: Organisasi profesi biasanya memiliki kode etik bagi para anggotanya dan prosedur pendisiplinan bagi mereka yang melanggar aturan.
9. Mengatur diri: Organisasi profesi harus bisa mengatur organisasinya sendiri tanpa campur tangan pemerintah. Profesional diatur oleh mereka yang lebih senior, praktisi yang dihormati, atau mereka yang berkualifikasi paling tinggi.
10. Layanan publik dan altruisme: Diperolehnya penghasilan dari kerja profesinya dapat dipertahankan selama berkaitan dengan kebutuhan publik, seperti layanan dokter berkontribusi terhadap kesehatan masyarakat.
11. Status dan imbalan yang tinggi: Profesi yang paling sukses akan meraih status yang tinggi, prestise, dan imbalan yang layak bagi para anggotanya. Hal tersebut bisa dianggap sebagai pengakuan terhadap layanan yang mereka berikan bagi masyarakat.
Istilah profesi telah dimengerti oleh banyak orang bahwa suatu hal yang berkaitan dengan bidang yang sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan keahlian, sehingga banyak orang yang bekerja tetap sesuai. Tetapi dengan keahlian saja yang diperoleh dari pendidikan kejuruan, juga belum cukup disebut profesi. Tetapi perlu penguasaan teori sistematis yang mendasari praktek pelaksanaan, dan hubungan antara teori dan penerapan dalam praktek. Kita tidak hanya mengenal istilah profesi untuk bidang-bidang pekerjaan seperti kedokteran, guru, militer, pengacara, dan semacamnya, tetapi meluas sampai mencakup pula bidang seperti manajer, wartawan, pelukis, penyanyi, artis, sekretaris dan sebagainya. Sejalan dengan itu, menurut DE GEORGE, timbul kebingungan mengenai pengertian profesi itu sendiri, sehubungan dengan istilah profesi dan profesional. Kebingungan ini timbul karena banyak orang yang profesional tidak atau belum tentu termasuk dalam pengertian profesi. Berikut pengertian profesi dan profesional menurut DE GEORGE : PROFESI, adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian. PROFESIONAL, adalah orang yang mempunyai profesi atau pekerjaan purna waktu dan hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan suatu keahlian yang tinggi. Atau seorang profesional adalah seseorang yang hidup dengan mempraktekkan suatu keahlian tertentu atau dengan terlibat dalam suatu kegiatan tertentu yang menurut keahlian, sementara orang lain melakukan hal yang sama sebagai sekedar hobi, untuk senang-senang, atau untuk mengisi waktu luang.
Yang harus kita ingat dan fahami betul bahwa “PEKERJAAN / PROFESI” dan “PROFESIONAL” terdapat beberapa perbedaan : PROFESI :
– Mengandalkan suatu keterampilan atau keahlian khusus.
– Dilaksanakan sebagai suatu pekerjaan atau kegiatan utama (purna waktu).
– Dilaksanakan sebagai sumber utama nafkah hidup.
– Dilaksanakan dengan keterlibatan pribadi yang mendalam.
B. Pengertian Profesionalisme
Dalam Kamus Besar Indonesia, profesionalisme mempunyai makna; mutu, kualitas, dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau yang profesional. Profesionalisme merupakan sikap dari seorang profesional. Artinya sebuah term yang menjelaskan bahwa setiap pekerjaan hendaklah dikerjakan oleh seseorang yang mempunyai keahlian dalam bidangnya atau profesinya. Menurut Supriadi, penggunaan istilah profesionalisme menunjuk pada derajat penampilan seseorang sebagai profesional atau penampilan suatu pekerjaan sebagai suatu profesi, ada yang profesionalismenya tinggi, sedang dan rendah. Profesionalisme juga mengacu kepada sikap dan komitmen anggota profesi untuk bekerja berdasarkan standar yang tinggi dan kode etik profesinya.
Konsep profsionalisme, seperti dalam penelitian yang dikembangkan oleh Hall, kata tersebut banyak digunakan peneliti untuk melihat bagaimana para profesional memandang profesinya, yang tercermin dari sikap dan perilaku mereka. Konsep profesionalisme dalam penelitian Sumardi dijelaskan bahwa ia memiliki lima muatan atau prinsip, yaitu: Pertama, afiliasi komunitas (community affilition) yaitu menggunakan ikatan profesi sebagai acuan, termasuk di dalamnya organisasi formal atau kelompok-kelompok kolega informal sumber ide utama pekerjaan. Melalui ikatan profesi ini para profesional membangun kesadaran profesi.
Kedua, kebutuhan untuk mandiri (autonomy demand) merupakan suatu pendangan bahwa seseorang yang profesional harus mampu membuat keputusan sendiri tanpa tekanan dari pihak lain (pemerintah, klien, mereka yang bukan anggota profesi). Setiap adanya campur tangan (intervensi) yang datang dari luar, dianggap sebagai hambatan terhadap kemandirian secara profesional. Banyak yang menginginkan pekerjaan yang memberikan hak-hak istimewa untuk membuat keputusan dan bekerja tanpa diawasi secara ketat. Rasa kemandirian dapat berasal dari kebebasan melakukan apa yang terbaik menurut yang bersangkutan dalam situasi khusus. Ketiga, keyakinan terhadap peraturan sendiri/profesi (belief self regulation) dimaksud bahwa yang paling berwenang dalam menilai pekerjaan profesional adalah rekan sesama profesi, bukan “orang luar” yang tidak mempunyai kompetensi dalam bidang ilmu dan pekerjaan mereka.
Keempat, dedikasi pada profesi (dedication) dicerminkan dari dedikasi profesional dengan menggunakan pengetahuan dan kecakapan yang dimiliki. Keteguhan tetap untuk melaksanakan pekerjaan meskipun imbalan ekstrinsik dipandang berkurang. Sikap ini merupakan ekspresi dari pencurahan diri yang total terhadap pekerjaan. Pekerjaan didefinisikan sebagai tujuan. Totalitas ini sudah menjadi komitmen pribadi, sehingga kompensasi utama yang diharapkan dari pekerjaan adalah kepuasan ruhani dan setelah itu baru materi, dan yang kelima, kewajiban sosial (social obligation) merupakan pandangan tentang pentingnya profesi serta manfaat yang diperoleh baik oleh masyarakat maupun profesional karena adanya pekerjaan tersebut.
Kelima pengertian di atas merupakan kreteria yang digunakan untuk mengukur derajat sikap profesional seseorang. Berdasarkan defenisi tersebut maka profesionalisme adalah konsepsi yang mengacu pada sikap seseorang atau bahkan bisa kelompok, yang berhasil memenuhi unsur-unsur tersebut secara sempurna.
PROFESIONAL :
– Orang yang tahu akan keahlian dan keterampilannya.
– Meluangkan seluruh waktunya untuk pekerjaan atau kegiatannya itu.
– Hidup dari situ.
– Bangga akan pekerjaannya.
CIRI-CIRI PROFESI
Secara umum ada beberapa ciri atau sifat yang selalu melekat pada profesi, yaitu :
1. Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan keterampilan ini dimiliki berkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang bertahun-tahun.
2. Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi. Hal ini biasanya setiap pelaku profesi mendasarkan kegiatannya pada kode etik profesi.
3. Mengabdi pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana profesi harus meletakkan kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat.
4. Ada izin khusus untuk menjalankan suatu profesi. Setiap profesi akan selalu berkaitan dengan kepentingan masyarakat, dimana nilai-nilai kemanusiaan berupa keselamatan, keamanan, kelangsungan hidup dan sebagainya, maka untuk menjalankan suatu profesi harus terlebih dahulu ada izin khusus.
5. Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu profesi. Dengan melihat ciri-ciri umum profesi di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa kaum profesional adalah orang-orang yang memiliki tolak ukur perilaku yang berada di atas ratarata. Di satu pihak ada tuntutan dan tantangan yang sangat berat, tetapi di lain pihak ada suatu kejelasan mengenai pola perilaku yang baik dalam rangka kepentingan masyarakat. Seandainya semua bidang kehidupan dan bidang kegiatan menerapkan suatu estándar profesional yang tinggi, bisa diharapkan akan tercipta suatu kualitas masyarakat yang semakin baik.

C. Kriteria Pekerjaan menjadi sebuah profesi
Dalam rangka memahami lebih lanjut tentang profesi perlu diketahui adanya sepuluh macam kriteria yang diungkapkan oleh Horton Bakkington dan Robers Patterson dalam studi tentang jabatan profesi mengungkap sepuluh kriteria:
1. Profesi harus memenuhi kebutuhan masyarakat dan menggunakan prinsip keilmuan yang dapat diterima masyarakat.
2. Profesi harus menuntut suatu latihan profesional yang memadai dan membudaya.
3. Profesi menuntut suatu lembaga yang sistematis dan terspesialisasi.
4. Profesi harus memberikan keterangan tentang ketrampilan yang dibutuhkan di mana masyarakat umum tidak memilikinya.
5. Profesi harus sudah mengembangkan hasil dari pengalaman yang sudah teruji.
6. Profesi harus merupakan tipe pekerjaan yang bermanfaat.
7. Profesi harus sudah memerlukan pelatihan kebijaksanaan dan penampilan tugas.
8. Profesi harus mempunyai kesadaran ikatan kelompok sebagai kekuatan yang mampu mendorong dan membina anggotanya.
9. Profesi harus dijadikan batu loncatan mencari pekerjaan lain.
10. Profesi harus mengakui kewajibannya dalam masyarakat dengan meminta anggotanya memenuhi kode etik yang diterima dan dibangunnya.
Dari kriteria-kriteria yang ditetapkan tersebut dapat disimpulkan bahwa suatu pekerjan dapat dikatakan pekerjaan profesi apabila memenuhi ciri-ciri:
a. Memenuhi spesialisasi dengan latar belakang teori yang luas (pengetahuan dan keahlian).
b. Merupakan karir yang dibina secara organisatoris (keterkaitan dalam organisasi profesi, memiliki kode etik dan pengabdian masyrakat).
c. Diakui masyarakat sebagai suatu pekerjaan yang mempunyai status profesional (memperoleh dukungan masyarakat, perlindungan hukum dan mempunyai persyaratan kerja dan jaminan hidup yang layak).
Sesuai dengan pengertian profesi dan ciri-ciri yang diungkapkan di atas, maka pekerjaan guru adalah tugas keprofesian, mengingat hal-hal sebagai berikut:
1. Diperlukan persyaratan akademis dan adanya kode etik.
2. Semakin dituntut adanya kualifikasi agar tahu tentang permasalahan perkembangan anak (Shaleh, 2005:278-280).
Abudin Nata menambahkan tiga kriteria suatu pekerjaan profesional:
a. Mengandung unsur pengabdian
Setiap profesi dikembangkan untuk memberikan pelayanan tertentu kepada masyarakat. Setiap orang yang mengaku menjadi pengembang dari suatu profesi tertentu harus benar-benar yakin bahwa dirinya memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat tersebut.
b. Mengandung unsur idealisme
Setiap profesi bukanlah sekedar mata pencari atau bidang pekerjaan yang mendatangkan materi saja melainkan dalam profesi itu tercakup pengertian pengabdian pada sesuatu yang luhur dan idealis, seperti mengabdi untuk tegaknya keadilan, kebenaran meringankan beban penderitaan sesama manusia.
c. Mengandung unsur pengembangan
Setiap bidang profesi mempunyai kewajiban untuk menyempurnakan prosedur kerja yang mendasari pengabdiannya secara terus-menerus. Secara teknis profesi tidak boleh berhenti atau mandek. Kalau kemandekan teknik ini terjadi profesi itu dianggap sedang mengalami proses kelayuan atau sudah mati. Dengan demikian, profesipun manjadi punah dari kehidupan masyarakat (Nata, 2001:139).
Menurut Mukhtar Lutfi ada delapan kriteria yang harus dipenuhi oleh suatu pekerjaan agar dapat disebut sebagai profesi yaitu:
1. Panggilan hidup yang sepenuh waktu.
2. Pengetahuan dan kecakapan atau keahlian .
3. Kebakuan yang universal.
4. Pengabdian
5. Kecakapan diagnostik dan kompetensi aplikatif
6. Otonomi
7. Kode etik
8. Klien.
Wolmer dan Mills dalam Sardiman mengatakan pekerjaan itu dikatakan sebagai profesi apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:
1. Memiliki spesialisasi dengan latar belakang yang luas.
2. Merupakan karir yang dibina secara organisatoris.
3. Diakui masyarakat sebagai pekerjaan yang mempunyai status profesional. ( Sardiman, 2007:164).
Rahman Nata wijaya mengemukakan beberapa kriteria sebagai ciri suatu profesi:
1. Ada standar kerja yang baku dan jelas.
2. Ada lembaga pendidikan khusus yang menghasilkan pelakunya dengan program pendidikan yang baik.
3. Ada organisasi yang memadai pelakunya untuk mempertahankan dan memperjuangkan eksistensi dan kesejahteraannya.
4. Ada etika dan kode etik yang mengatur prilaku para pelakunya dalam memperlakukan kliennya.
5. Ada sistem imbalan terhadap jasa layanannya yang adil dan baku .
6. Ada pengakuan masyarakat (profesional penguasa dan awam) terhadap pekerjaan itu sebagai suatu profesi.
                                                                      KESIMPULAN
Profesi, adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian. Profesional, adalah orang yang mempunyai profesi atau pekerjaan purna waktu dan hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan suatu keahlian yang tinggi. Atau seorang profesional adalah seseorang yang hidup dengan mempraktekkan suatu keahlian tertentu atau dengan terlibat dalam suatu kegiatan tertentu yang menurut keahlian, sementara orang lain melakukan hal yang sama sebagai sekedar hobi, untuk senang-senang, atau untuk mengisi waktu luang.
Konsep dasar profesionalisme adalah kunci dalam suatu profesi, karena hal inilah yang mendasari seseorang untuk bisa menjadi profesional dalam menjalankan profesi yang dimiliki.
Guru adalah salah satu dari profesi, dewasa ini memiliki profesi haruslah mampu menjadi profesional. Karena tuntutan perkembangan dan hal ini sejalan dengan dinamisasi sistem pendidikan. Menjadi seorang guru harus profesional karena nantinya guru’lah yang akan melahirkan generasi profesionalisme melalui profesinya itu.

                                                                    DAFTAR PUSTAKA
https://wiwikyulihaningsih.wordpress.com/2011/04/13/konsep-dasar-profesionalisme/
http://tugaseptikprofesionalisme.blogspot.co.id/
http://gelankelana.blogspot.co.id/2011/09/profesionalisme.html
http://hardiyanto-nugroho.blog.ugm.ac.id/2012/02/27/pentingnya-sifat-profesional-dalam-bekerj/
https://ms.wikipedia.org/wiki/Profesionalisme
https://id.wikipedia.org/wiki/Profesi

Minggu, 13 November 2016

ANALISA PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENYEWAAN KAMAR HOTEL DENGAN BERBASIS APPLIKASI

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
PENYEWAAN KAMAR HOTEL PADA
HOTEL AKSI BERBASIS APPLICATION DESKTOP

Pendahuluan

Kemajuan teknologi pada saat ini begitu sangat pesat apalagi dengan adanya smartphone cangih-cangih yang makin banyak orang gunakan, nah disini dalam perancangan system informasi peyewaan kamar hotel dengan berbasis applikasi ini saja sudah terbukti , kemajuan teknologi nya sudah berkembang sangat pesat lihat saja untuk memesan hotel saja pakai applikasi yang mermpudah untuk memesan kamar hotel .
Metode penelitian

Dalam penelitian ini , kita bisa menyediakan penyimpanan yang lebih baik dan aman bagi sistem dan juga bisa mempermudah pekerjaan para karayawan karayawan yang bekerja pada hotel tersebut , dalam menagani para tamu yang akan menyewa kamar hotel tersebut. Dengan adanya applikasi ini bisa dalam pencatatan dan perhitungan bisa lebih akurat dan tidak ada kesalahan nya pada tamu yang akan chek-in dan check-out .

Pembahasan

Dalam pembahasan kali ini analisis dan perencanaan sistem informasi penyewaan kamar hotel aksi berbasis application , disini kita akan mempermudah dalam penyewaan kamar hotel dengan menggunakan applikasi ini yang telah disediakan oleh pihak hotel, dan kita tidak perlu repot-repot lagi untuk datang booking kamar hotel karena sudah ada applikasi ini. Sistem yang ada pada Hotel khususnya Hotel Aksi yang melakukan sistem sewa kamar, check-in, check-out dan ditambah fasilitas-fasilitas tambahan lainnya misalnya laundry dan lain sebagainya. jika saja ini masih menggunakan secara manual dalam penyewaan kamar hotel akan bisa memperlambat proses nya dan tidak efektif seperti menggunakan bebasis applikasi ini.
Kesimpulan

Pada intinya ,dengan adanya sistem yang telah di komputerisasi dan menggunakan berbasis applikasi ini untuk mengurangi kesalah kesalahan data semua yang sudah di input, pengolahan data pada applikasi ini yang terjamin kebenarannya  karena adanya pengontrolann  yang lebih baik dan data yang masuk telah diperiksa terlebih dahulu kebenarannya, jadi langkah ini yang sangat tepat hotel ini menggunakan sistem ini , mempermudah proses kinerja suatu sistem.


Daftar Pustaka
[Abdul 2003] Abdul, Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen. Pustaka Binanam Pressindo, Jakarta, 2003.
[Al Haryono Jusuf 2002] Jusuf, Al Haryono, Analisa dan Perancangan Sistem Informasi dengan Metodologi Berorientasi Obyek, Informatika, Bandung, 2002.
[Chr. Jimmy L. Gaol 2001] Jimmy, L.Goal, Chr, Sistem Informasi Manajemen, Bandung, 2008.
[Greg 2001] Greg, Komputer Basis Data, Informatika, Bandung, 2001.
[James Rumbaugh 1999] Rumbaugh, James, Object-oriented Modeling and Design, Yogyakarta, 1999.
[Jefferey 2004] Whitten, Jefferey, Metode Design dan Analisis Sistem, Edisi 6, Andi, Yogyakarta, 2004.
[Jogiyanto 2003] Jogiyanto, Analisa dan Design Sistem Informasi, Andi, Yogyakarta, 2003.
[Mulyadi 1997] Mulyadi, Sistem Akuntansi YKPN, Yogyakarta, 1997.
[Munawar 2005] Munawar, Permodelan Sistem dengan UML, Jakarta: Graha Ilmu, 2005.
[Tata Sutabri 2004] Sutabri, Tata, Konsep Dasar Sistem Informasi, Jakarta: Graha Ilmu, 2004.


Sabtu, 05 November 2016

REVIEW BUKU MANAJEMEN PROYEK, KONSEP DAN IMPLEMENTASI

MANAJEMEN PROYEK, KONSEP DAN IMPLEMENTASI

Buku mempelajari ilmu manajemen atau ilmu bisnis dapat memahami konsep – konsep dasar yang terdapat pada Manajemen Proyek serta mengetahui metedologi dan Implementasi Manajemen Proyek.
Dan yang akan saya Review disini adalah 3 bab dari 14 bab yang terdapat dalam buku Manajemen Risiko dan Implementasi ini.

BAB 2 ( Siklus Hidup Proyek )
Seperti judul bab nya, penulis memasukkan beberapa riset, siklus dan tahapan – tahapan yang sesuai dengan judul bab (Siklus Hidup Proyek).  Beberapa siklus yg terdapat dalam bab ini, yaitu :
1. Riset dan pengembangan (R &D)
2. Pengenalan ke Pasar
3. Tumbuh
4. Matang
5. Penurunan
6. Mati

kita juga bisa mempelajari bagaimana cara menangani pasar untuk produk yang kita keluarkan.
Setiap proyek biasanya a kan melewati tahap-tahap yang mempunyai pola tertentu. Pola itu yang dinama kan siklus hidup proyek. Tahap-tahap itu dianalogikan dengan apa yang terjadi dalam siklus perkembangan produk. Secara garis besar tahap-tahap proyek bisa dibagi menjadi:

1. Tahap Konsepsi
2. Tahap Perencanaan
3. Tahap Eksekusi
4. Tahap Operasi

Kemudian akan mulai menurun
ketika proyek memasuki tahap akhir di mana hasil akan diserahkan kepada user.

Konsepsi, pada buku ini Konsepsi ini terbagi menjadi 2 yaitu Inisiasi Proyek dan Kelayakan.

-          Yang dimaksud Inisiasi Proyek adalah Proyek dimulai dengan di temukannya suatu masalah, kesempatan atau kebutuhan oleh user. D
-          Sedangkan yang dimaksud Kelayakan Proyek adalah proses inves tigasi terhadap masalah dan mengembangkan solusi secara lebih detail 

Dalam menjalani sebuah Proyek kita tidak melupakan pembuatan Proposal untuk memenej dana dan waktu. Sesuatu yang harus diperhatikan dalam pembuatan proposal yaitu :
  • 1.      Surat Pengantar
  • 2.      Ringkas Eksekutif
  • 3.      Bagian Teknis
  • 4.      Manfaat / keuntungan yang akan diperoleh
  • 5.      Jadwal
  • 6.      Bagian keuangan
  • 7.      Bagian legal
  • 8.      Kualifikasi manajemen


BAB 3 ( Organisasi Proyek )

Dalam bab ini kita akan membahas bagaimana mengorganisas ikan proyek. Pertama kita lihat adanya tiga bentuk umum organisasi untuk mengelola proyek dan bagaimana organisasi ini melekat pada organisasi induk. Kemudian kita bicarakan kelebihan-kelebihan apa yang dipunyai serta kekurangan apa yang ada pada masing-masing bentuk organisasi tersebut, bagaimana hila terjadi k ombinasi antar berbagai bentuk tersebut.

Bab ini membahas tentang organisasi suatu perusahaan , mulai dari struktur organisasi di dalam sebuah perusahaan / tim, kewalahan sebuah struktur dan sebagainya. Dibawah ini adalah dasar penyusunan struktur organisasi, yaitu :

  •       Berdasar produk
  •       Berdasar lokasi
  •       Berdasar proses
  •       Berdasar pelanggan
  •       Berdasarkan Fungsi

Ada beberapa sub bab yang akan menbahas secara rinci mengenai organisasi proyek, yaitu :
  •          Proyek sebagai bagian dari organisasi fungsional
  •         Organisasi proyek murni        
  •         Organisasi matriks
  •         Memilih bentuk organisasi proyek

Kriteria-kriteria lain sebagai pertimbangan pemilihan bentuk organisasi adalah ketidakpastian, keunikan, pentingnya faktor biaya dan waktu. Suatu proyek yang mempunyai kepastian tinggi dan sedikit risiko, sedangkan  faktor biaya dan waktu bukan masalah penting lebih sesuai dikelola oleh task force. Sedangkan untuk  proyek yang berisiko tinggi dan penuh ketidak pastian, biaya dan waktu merupakan hal yang kritis, lebih cocok digunakan organisasi matriks atau organisasi proyek murni. 
Kadang-kadang organisasi matriks tidak bisa diterapkan untuk perusahaan berukuran kecil karena terbatasnya sumberdaya dan manajer yang mengelola. Sikap manajemen organisasi dalam hal pemberian wewenang dan tanggun g jawab kepada Manajer Proyek  juga mempengaruhi bentuk organisasi mana yang mesti dipilih. Pengalaman perusahaan dalam mengelola proyek juga penting dalam pemilihan bentu kini. Perusahaan dengan sedikit pengalaman sebaiknya tidak memakai bentuk matriks karena cukup sulit pengaturannya.

BAB 4 ( Tim Proyek )

Dalam bab ini akan membahas tim proyek. Yang dimaksud tim proyek adalah semua personil yang tergabung dalam organisasi pengelola proyek. Tim proyek terbagi menjadi dua personil yaitu, personil fungsional dari organisasi induk dan personil yang menjadi inti dari tim.

1.      Manajer Proyek
Manajer proyek berperan untuk mengintegrasikan beberapa kegiatan yang berbeda untuk mencapai tujuan tertentu. Sebagai orang utama dalam manajemen proyek, ia mengintegrasikan apa saja dan siapa saja untuk mencapai performansi yang ditargetkan.

2.      Kompetensi dan Orientasi Manajer Proyek
Kemampuan manajerial dan sekaligus kompetensi teknis serta beberapa kualifikasi yang lain. Bagaimana tingkat pentingnya kemampuan manajerial dan kemampuan teknis sangat bergantung pada jenis proyek. Sedangkanmdalam proyek pengembangan produk, misalnya, perlu manajer proyek dengan kemampuan manajerial yang lebih menonjol karena keterlibatan beberapa area fungsional yang berbeda.


3.      Tim Proyek
Beberapa anggota tim proyek dalam pengelolaan proyek sebagai berikut :
-          Contract Administrator
-          Project Controller
-          Project Accountant
-          Manajer lapangan
-          Quality Assurance Supervisor
Dan ada peran lain diluar tim proyek yaitu Manajer Program, tugas umum dari manajer proyek adalah mengawasi seluruh proyek.

DAFTAR PUSTAKA
Budi Santosa, 2009, Manajemen Proyek : Konsep dan Implementasi, Yogyakarta : Graha Ilmu

Jumat, 01 April 2016

Softskill Bahasa Inggris

PT. KENTOT JAYA
Jl. LOKON MEKARSARI (0265) 35412
KLATEN

KLATEN, March 10th, 2011

to
Designation. General Manager Affair
PT. OASIS
Jl. RAWA BOGO 23
Bogor

Dear Sirs,

Through this letter, let us introduce our company to you. Our company named PT.KENTOT JAYA   is engaged in the distributor of office stationery.

According to the information we collect, PT.OASIS  is a property company that is growing rapidly and will open again some marketing office in Bogor. In this connection, let us offer some of stationery products that we market. Together with this letter we attach a list of items and their respective prices.

If your company needs our services, then simply contact us via telephone numbers (0265) 35412 and we'll deliver the goods directly to the site. Further, we will send you an invoice each end of the month for transactions occurring in the corresponding month. We will give special discount if accumulated purchase within one month of more than Rp 2.000.000, - (two million rupiah).

We hope that this offer can proceed in a form of cooperation that benefits both parties. If Mr interested, we are ready to make presentations and conduct further discussed.

Thus we submit the offer letter, delivered thank you for your attention.


Sincerely,
PT. KENTOT JAYA



ROPIG JULIANTO
Marketing Manager




PT. KENTOT JAYA
Jl. PONDOK GEDE (0265) 35412
KLATEN

KLATEN, September 11th, 2015

to
Designation. General Manager Affair
PT. KAWAN ABADI 
Jl. KAMBOJA No. 36
jakarta

Dear Sirs,
Through this letter, let us introduce our company to you. Our company named PT .KENTOT JAYA is engaged in the distributor of office stationery.

According to the information we collect, PT . KAWAN ABADI is a property company that is growing rapidly and will open again some marketing office in JAKARTA. In this connection, let us offer some of stationery products that we market. Together with this letter we attach a list of items and their respective prices.

If your company needs our services, then simply contact us via telephone numbers
(0265) 35412 and we'll deliver the goods directly to the site. Further, we will send you an invoice each end of the month for transactions occurring in the corresponding month. We will give special discount if accumulated purchase within one month of more than Rp 3.000.000, - (three million rupiah).

We hope that this offer can proceed in a form of cooperation that benefits both parties. If Mr interested, we are ready to make presentations and conduct further discussed.

Thus we submit the offer letter, delivered thank you for your attention.

Sincerely,
PT. KENTOT JAYA


FADHA ALI
Marketing Manager






Jakarta, December 15, 2014
Mr. RERY
Manager of PT. MAKMUR Store
Jl. MATAHARI no. 23, Jakarta
Jakarta BARAT
Dear Sir,
We are a big company which is engaged in the book printing and have collaborated with many refutable companies in Jakarta and other big cities in Indonesia. We want to propose a cooperation with your company.
Based on the information that we get that PT.MAKMUR Store needs latest printed books supply. Related to that information, we intend to become a book supplier in your company.
We hope that this offer can be realized in the form of cooperation which can be benefit for both parties. Along with this letter, we attach a price and books list that we provide. If your company interested, we are ready to talk further.
Thanks for your attention
Sincerely
The Head Manager of PT. MATAHARI
 Maulana



 2. Perbedaan british letter sama american letter dan contoh surat bisnisnya 
·                     BRITISH STYLE

Dalam brutish style penulisan tanggal yaitu sebagai berikut 19 oktober 2005 ( day-month-year).
Dan dalam salam pembuka/salutation yaitu Dear Mr./MS. Smith, dear sir or madam,dear sirs,. Yang perlu kita ingat dalam brutish style setelah salam pembuka diahiri denan koma.
Kalo di dalam salam penutup untuk british style gunakan kata-kata berikut sincerely,yours sincerely, dan yours faithfully.
Contoh :
PT. KENTOT JAYA
Jl. FALIA 12
KLATEN
Ref. HW/RA                                                                                                                   
22 Agustus 1996
Multi Trading Co.
144 Jl. Gajahmada
Bekasi Barat 1120
Dear sirs,
BOOCH TEKNIKAL TOOL
Would you please ler us have quotitation for following technical tools with prices and terms :

Drill 122
Angle grinder 1347
Rotarry fixing hamer ubh

If you can quote us your favorable prices, we should like to place our order as soon possible.
We should be pleased to have tour reoplu promptly.
·                      AMERICAN STYLE

Dalam american style penulisan tanggal yaitu sebagai berikut  oktober 19, 2005 ( month-day-year).
Dan dalam salam pembuka/salutation yaitu Dear Mr./MS. Smith:, dear sir or madam:,dear sirs:,. Yang perlu kita ingat dalam american style setelah salam pembuka diahiri dengan colon (: )
Kalo di dalam salam penutup untuk british style gunakan kata-kata berikut sincerely,yours sincerely, dan yours trully.
Contoh:
PT.KENTOT JAYA
Jl. FALIA 12
KLATEN
Ref. HW/RA                                                                                                      
Agustus 22, 1996
Multi Trading Co.
144 Jl. Gajahmada
Bekasi Barat 1120
Dear mr. Smith :
BOOCH TEKNIKAL TOOL
Would you please ler us have quotitation for following technical tools with prices and terms :

1.       Drill 122
2.       Angle grinder 1347
3.       Rotarry fixing hamer ubh

If you can quote us your favorable prices, we should like to place our order as soon possible.
We should be pleased to have tour reoplu promptly.

 3. Apa yang dimaksud dengan Block Format dalam surat bisnis ?

Format Block (Block Format) : Business Letter Format block pada business letter merupakan format surat bisnis yang paling sederhana atau simpel diantara ketiga format surat bisnis yang lain karena semuanya diletakkan pada bagian kiri surat.

______________________________________________________
Return Address Line 1 1
Return Address Line 2
Date (Month Day, Year) 2

Mr./Mrs./Ms./Dr. Full name of recipient. 3
Title/Position of Recipient.
Company Name
Address Line 1
Address Line 2
Dear Ms./Mrs./Mr. Last Name: 4
Subject: Title of Subject 5
Body Paragraph 1 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Body Paragraph 2 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Body Paragraph 3 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6

Closing (Sincerely...), 7
Signature 8
Your Name (Printed) 9
Your Title

Enclosures (2) 10
Typist Initials. 11

Softskill Bahasa inggris

PT. KENTOT JAYA
Jl. LOKON MEKARSARI (0265) 35412
KLATEN

KLATEN, March 10th, 2011

to
Designation. General Manager Affair
PT. OASIS
Jl. RAWA BOGO 23
Bogor

Dear Sirs,

Through this letter, let us introduce our company to you. Our company named PT.KENTOT JAYA   is engaged in the distributor of office stationery.

According to the information we collect, PT.OASIS  is a property company that is growing rapidly and will open again some marketing office in Bogor. In this connection, let us offer some of stationery products that we market. Together with this letter we attach a list of items and their respective prices.

If your company needs our services, then simply contact us via telephone numbers (0265) 35412 and we'll deliver the goods directly to the site. Further, we will send you an invoice each end of the month for transactions occurring in the corresponding month. We will give special discount if accumulated purchase within one month of more than Rp 2.000.000, - (two million rupiah).

We hope that this offer can proceed in a form of cooperation that benefits both parties. If Mr interested, we are ready to make presentations and conduct further discussed.

Thus we submit the offer letter, delivered thank you for your attention.


Sincerely,
PT. KENTOT JAYA



ROPIG JULIANTO
Marketing Manager




PT. KENTOT JAYA
Jl. PONDOK GEDE (0265) 35412
KLATEN

KLATEN, September 11th, 2015

to
Designation. General Manager Affair
PT. KAWAN ABADI 
Jl. KAMBOJA No. 36
jakarta

Dear Sirs,
Through this letter, let us introduce our company to you. Our company named PT .KENTOT JAYA is engaged in the distributor of office stationery.

According to the information we collect, PT . KAWAN ABADI is a property company that is growing rapidly and will open again some marketing office in JAKARTA. In this connection, let us offer some of stationery products that we market. Together with this letter we attach a list of items and their respective prices.

If your company needs our services, then simply contact us via telephone numbers
(0265) 35412 and we'll deliver the goods directly to the site. Further, we will send you an invoice each end of the month for transactions occurring in the corresponding month. We will give special discount if accumulated purchase within one month of more than Rp 3.000.000, - (three million rupiah).

We hope that this offer can proceed in a form of cooperation that benefits both parties. If Mr interested, we are ready to make presentations and conduct further discussed.

Thus we submit the offer letter, delivered thank you for your attention.

Sincerely,
PT. KENTOT JAYA


FADHA ALI
Marketing Manager






Jakarta, December 15, 2014
Mr. RERY
Manager of PT. MAKMUR Store
Jl. MATAHARI no. 23, Jakarta
Jakarta BARAT
Dear Sir,
We are a big company which is engaged in the book printing and have collaborated with many refutable companies in Jakarta and other big cities in Indonesia. We want to propose a cooperation with your company.
Based on the information that we get that PT.MAKMUR Store needs latest printed books supply. Related to that information, we intend to become a book supplier in your company.
We hope that this offer can be realized in the form of cooperation which can be benefit for both parties. Along with this letter, we attach a price and books list that we provide. If your company interested, we are ready to talk further.
Thanks for your attention
Sincerely
The Head Manager of PT. MATAHARI
 Maulana




 2. Perbedaan british letter sama american letter dan contoh surat bisnisnya 
·                     BRITISH STYLE

Dalam brutish style penulisan tanggal yaitu sebagai berikut 19 oktober 2005 ( day-month-year).
Dan dalam salam pembuka/salutation yaitu Dear Mr./MS. Smith, dear sir or madam,dear sirs,. Yang perlu kita ingat dalam brutish style setelah salam pembuka diahiri denan koma.
Kalo di dalam salam penutup untuk british style gunakan kata-kata berikut sincerely,yours sincerely, dan yours faithfully.
Contoh :
PT. KENTOT JAYA
Jl. FALIA 12
KLATEN
Ref. HW/RA                                                                                                                   
22 Agustus 1996
Multi Trading Co.
144 Jl. Gajahmada
Bekasi Barat 1120
Dear sirs,
BOOCH TEKNIKAL TOOL
Would you please ler us have quotitation for following technical tools with prices and terms :

Drill 122
Angle grinder 1347
Rotarry fixing hamer ubh

If you can quote us your favorable prices, we should like to place our order as soon possible.
We should be pleased to have tour reoplu promptly.
·                      AMERICAN STYLE

Dalam american style penulisan tanggal yaitu sebagai berikut  oktober 19, 2005 ( month-day-year).
Dan dalam salam pembuka/salutation yaitu Dear Mr./MS. Smith:, dear sir or madam:,dear sirs:,. Yang perlu kita ingat dalam american style setelah salam pembuka diahiri dengan colon (: )
Kalo di dalam salam penutup untuk british style gunakan kata-kata berikut sincerely,yours sincerely, dan yours trully.
Contoh:
PT.KENTOT JAYA
Jl. FALIA 12
KLATEN
Ref. HW/RA                                                                                                      
Agustus 22, 1996
Multi Trading Co.
144 Jl. Gajahmada
Bekasi Barat 1120
Dear mr. Smith :
BOOCH TEKNIKAL TOOL
Would you please ler us have quotitation for following technical tools with prices and terms :

1.       Drill 122
2.       Angle grinder 1347
3.       Rotarry fixing hamer ubh

If you can quote us your favorable prices, we should like to place our order as soon possible.
We should be pleased to have tour reoplu promptly.

 3. Apa yang dimaksud dengan Block Format dalam surat bisnis ?

Format Block (Block Format) : Business Letter Format block pada business letter merupakan format surat bisnis yang paling sederhana atau simpel diantara ketiga format surat bisnis yang lain karena semuanya diletakkan pada bagian kiri surat.

______________________________________________________
Return Address Line 1 1
Return Address Line 2
Date (Month Day, Year) 2

Mr./Mrs./Ms./Dr. Full name of recipient. 3
Title/Position of Recipient.
Company Name
Address Line 1
Address Line 2
Dear Ms./Mrs./Mr. Last Name: 4
Subject: Title of Subject 5
Body Paragraph 1 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Body Paragraph 2 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Body Paragraph 3 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6

Closing (Sincerely...), 7
Signature 8
Your Name (Printed) 9
Your Title

Enclosures (2) 10

Typist Initials. 11